08 May 2015

Entrepreneur = Menyelesaikan Masalah, Bukan Untuk Kaya

Sejak sekitar 5 tahun lalu, banyak yang berbondong-bondong mau jadi entrepreneur. Ketika ditanya kenapa, jawabannya: "Keren", "Jadi Boss untuk diri sendiri alias ngga diatur-atur orang lain", "Mulia karena mempekerjakan orang lain", dan "Untuk kaya".
Ini rata-rata jawaban orang-orang yang saya temui. Jarang banget ada yang bilang, "Untuk bisa menyelesaikan masalah yang ada", atau "Supaya bisa bermanfaat untuk banyak orang." Padahal, di dalam ilmu dasar bisnis: Semakin besar sebuah permasalahan yang bisa diselesaikan oleh produk maupun jasa kita, maka perusahaan kita pun akan semakin besar. Dengan kata lain, kalau semakin banyak orang yang memerlukan jasa dan produk kita, berarti jasa dan produk kita itu bermanfaat untuk mereka dan bisa menyelesaikan masalah yang mereka hadapi, berarti perusahaan kita pun akan semakin besar.
Jadi, kalau mau jadi entrepreneur sukses, cukup menjadi orang yang peka terhadap keadaan. Coba liat di sekitar Agan ada masalah apa yang bisa Agan bantu selesaikan. Semakin besar masalahnya, akan semakin rumit cara penyelesaiannya, tapi ini juga akan membuat Agan akan bisa semakin 'besar' sebagai entrepreneur. 

read more


Semua entrepreneur sukses punya visi yang mulia, ya itu tadi: untuk menyelesaikan masalah. Sergey Brin dan Larry Page ngebuat Google bukan untuk kaya, tapi untuk biar banyak orang di dunia ini bisa belajar dari manapun asalkan terkoneksi dengan internet. Mulia kan visinya? Uang mengikuti dengan sendirinya..
Mau kaya? Boleh. Bagus malah, karena semakin kaya kita, semakin banyak juga yang bisa kita bagikan (bukan berarti ngga kaya ngga bisa berbagi loh ya). Caranya gimana? Gampangggggg.. Jadilah berkat dan bermanfaat untuk banyak orang.
See you ON TOP!
@BillyBoen
Founder & CEO, PT. YOT Nusantara - @youngontop
Co-Founder & Chairman, PT. Generasi Digital Internasional - @GDILab
Website: http://www.youngontop.com | http://www.yotnusantara.com
Facebook: /youngontopYOT
Instagram: @youngontop
PEMUDA PENGGERAK INSPIRASI BISNIS

No comments: