10 June 2012

SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN KARBURATOR PADA MOBIL


Sistem Bahan Bakar Konvensional


Kali ini kita akan membahas beberapa komponen utama pada sistem bahan bakar konvensional (dengan karburator) yang ada pada mobil. Untuk beberapa komponen detail akan dibahas pada posting berikutnya.

Fungsi system bahan bakar adalah : menyediakan bahan bakar untuk pembakaran.
Bensin dialirkan dari tangki melalui saringan, selang dan pipa hisap (suction tube). Bensin yang sudah dsaring dikirim ke karburator oleh pompa bahan bakar, dan karburator mencampurnya dengan udara dengan suatu perbandingan tertentu menjadi camppuran udara dan bahan bakar. Sebagian campuran udara dan bahan bakar menguap dan menjadi kabut saat mengalir melalui intake manifold silinder-silinder. 

TANGKI BAHAN BAKAR

Konstruksi dari Tangki Bahan Bakar
Fungsi : Menampung sementara bensin.
Fuel tank terbuat dari pelat baja tipis. Tangki diletakkan dibawah atau bagian belakang kendaraan untuk mencegah benturan. Bagian dalam dilapisi dengan bahan anti karat. Tangki bahan bakar dilengkapi dengan pipa untuk pengisian bensin, baut penguras (drain plug) untuk mengeluarkan bensin, dan sebuah alat pengukur (fuel sender gauge) yang dapat menunjukkan jumlah  bensin yang tersimpan di dalam tangki. Selain itu di tangki dibagi bagi menjadi beberapa bagian dengan pemisah (separator). Pemisah –pemisah ini berfungsi sebagai “damper” bila kendaraan berjalan atau berhenti secara tiba-tiba atau bila berjalan di jalan yang kasar.

SARINGAN BAHAN BAKAR

Saringan Bensin
Fungsi : memisahkan kotoran dan air dari bahan bakar agar tidak ikut masuk ke karburator dan menyumbat saluran saluran yang kecil, jet-jet, nosel dan sebagainya.
Saringan bensin yang tersumbat akan menyebabkan berkurangnya jumlah pengiriman bahan bakar ke karburator saat dibutuhkan mesin pada kecepatan tinggi atau pada beban yang besar



POMPA BAHAN BAKAR 

Pompa Bahan Bakar Mekanik
Fungsi : untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki ke karburator karena letak tangki yang lebih rendah dari karburator

Ada dua tipe pompa bensin, yaitu tipe mekanik dan type elektrik. Pompa bahan bakar type mekanik menggunakan diaphragma dan biasannya digunakan pada mesin yang menggunakan karburator. Pompa bahan bakar type elektrik dipakai pada mesin yang menggunakan system EFI.


Pada saat rocker arm ditekan, maka arm akan menarik diaphragm ke bawah, sehingga katup inlet terbuka, dan bensin terhisap.

Pada saat arm tidak ditekan pegas akan mengembalikan arm ke posisi semula, sehingga diaphragm akan kembali keposisi semula karena dorongan pegas. Bensin yang ada diatas diaphragm akan mendorong katup outlet untuk terbuka dan katup inlet untuk menutup.Pada saat bensin dikarburator penuh pegas tidak dapat mengembalikan diaphragm ke posisi semula sehingga pemompaan bahan bakar terhenti .


Bila arus listrik mengalir ke coil, maka akan terjadi kemagnetan sehingga plunger akan tertarik dan menekan pegas, inlet valve terbuka dan bensin akan masuk ke ruang “ A “, jika arus listrik terputus, plunger akan kembali ke posisi semula karena adanya dorongan pegas pembalik. Outlet valve akan terbuka oleh tekanan bahan bakar, dan bahan bakar akan mengalir keluar. Pada saat yang sama inlet valve akan terbuka dan bahan bakar akan terhisap masuk kedalam plunger melalui inlet port.
Jika tekanan pada sisi outlet melebihi 0,25kg/cm2 maka plunger tidak dapat bekerja.


KARBURATOR
Ada 3 syarat yang harus dipenuhi untuk mesin bensin, agar tenaga yang dihasilkan dapat tercapai dengan baik.
  1. tekanan kompresi yang tinggi
  2. waktu pengapian yang tepat dan percikan bunga api busi yang kuat
  3. campuran udara dan bahan bakar yang sesuai.
 Syarat ke 3 inilah yang disediakan oleh karburator.

Fungsi karburator adalah :
  1. Menyediakan campuran bahan bakar dan udara yang tepat pada berbagai macam kondisi kerja mesin
  2. Mengabutkan campuran bahan bakar dan udara

SISTEM SISTEM PADA KARBURATOR
1. Sistem Pelampung                                                 7. Choke system (sistem cuk)
2. Sistem stasioner dan kecepatan lambat                     8. Fast idle mechanisme
3. Primary hight speed system                                    9. Termostatik valve
4. Secandary Hight speed system                                10 Positive crankcase ventilation (PCV)
5. Power system (system tenaga)                               11 Fuel cut off system
6. Acceleration syatem (system akselerasi)

Untuk karburator akan dibahas pada pembahasan selanjutnya.

No comments: